Selasa, 24 April 2018

Selalu Bersyukur di Setiap Kondisi


            Lelah? Jujur iya, siapa yang tidak. Karena selama manusia hidup di dunia pasti akan merasakan lelah. Lelah terhadap rutinitas pekerjaan, lelah menghadapi orang-orang yang tidak selalu menyenangkan, lelah terhadap usaha-usaha yang belum membuahkan hasil seperti yang diinginkan, lelah dengan lelah itu sendiri. Selalu ada saja menemukan alasan yang membuat kita merasa lelah. Rasa lelah itu pun tidak luput melingkupi pekerjaan semua orang termasuk seorang guru. Lelah dengan tumpukan koreksian, lelah dengan permasalahan anak didik yang beragam, lelah dengan deadline pekerjaan, lelah dengan semuanya.
Namun pernahkan sedetik saja terbersit oleh kita, bahwa pekerjaan yang kita jalani sekarang ini adalah impian bagi orang lain. Tidakkah pantas kita senantiasa memanjatkan syukur bahwa kita adalah orang yang dipilih untuk menjalani pekerjaan ini dan bukan hanya memimpikan pekerjaan ini. Itu hanya satu sudut pandang dimana sebenarnya kita orang beruntung dan sudah semestinya kalau kita mensyukurinya.
Tanpa menafikkan pekerjaan-pekerjaan yang lain, profesi mengajar ini sangat menarik, menantang, menjanjikan dan banyak menyediakan ladang amal kebaikan. Bagaimana tidak, yang dihadapi seorang pengajar adalah sebuah generasi. Yang dicetak dan dibentuk oleh seorang guru adalah manusia-manusia yang kelak akan memimpin peradaban. Jadi tantangannya sangat berbeda dengan mencetak kertas, jelas tidak sama dengan membentuk patung. Anak didik bukanlah benda mati yang kalau kita salah mencetak atau membentuknya tinggal dibuang dan diganti yang baru. Anak didik kita adalah manusia utuh yang harus hati-hati sekali dalam menanamkan konsep hidup yang benar. Karena sekali salah dalam mencetak dan membentuk karakternya maka akan susah sekali memperbaikinya. Sebab manusia bukan program komputer yang tinggal install ulang saja, selesai permasalahan. Membutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang konstan dan terus menerus. Satu lagi alasan untuk selalu bersyukur, bahwa yang seorang guru lakukan itu sungguh istimewa. Bersyukurlah, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama, seistimewa kesempatan seorang guru.
Bersyukur untuk setiap kondisi, apapun dan bagaimana pun, karena yang terjadi pada kita adalah hal terbaik yang harus dijalani. Dibalik jerih dan lelah  pasti ada hikmah yang akan membahagiakan kita kelak di kemudian hari. Dan ketika masa itu tiba maka segala perih dan payah yang selama ini dilalui seakan menguap begitu saja menjadi tiada arti, seakan tidak pernah terjadi. Ketika tiba di titik itu yang dirasa hanya rasa syukur tiada henti, bersyukur karena telah senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan. Bersyukur karena tidak lupa untuk senantiasa bersyukur.

Sebagaimana yang Allah katakan dalam Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),maka pasti azab-Ku sangat berat.” Jadi marilah kita senantiasa menjadi pribadi yang bersyukur dalam setiap apapun keadaan kita karena dibalik yang menurut kita sebagai musibah ada banyak kebaikan berlipat-lipat bagi kita. Apalagi untuk hal menyenangkan yang kita alami, alangkah tidak tahu dirinya kita sebagai hamba apabila sampai melupakan untuk bersyukur. Karena sejatinya kelelahan yanh kita alami hanyalah sementara yang akan tergantikan dengan kenikmatan tiada tara apabila kita ikhlas menjalaninya Lillahi ta’ala. Semoga kita termasuk pribadi yang bersyukur. Aamiin. (Imalia Din Indriasih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comment here

Translate