Jumat, 17 Januari 2014

Terimakasih, Lia

Aku cuma mau mengucapkan terimakasih, Lia.

Atas semua waktumu bersamaku.
Atas kesediaanmu mendengar kisahku.
Atas sabarmu di setiap isakku.
Atas semua...

Aku cuma mau mengucapkan terimakasih, Lia.

Jangan pernah tinggalkan aku.
Kamu tahu maksudnya kan?
Jangan pernah tinggalkan hatiku.
Kita akan selalu bersama, bukan?
Kamu tentu tahu, bukan kebersamaan fisik kumaksud.

Aku cuma mau mengucapkan terimakasih, Lia.

Aku tahu aku pernah torehkan luka di sana, di tempat teramat lembut, hatimu.
Aku tahu kau ingat bahwa aku pernah diamkanmu, seolah acuhkanmu.
Aku tahu kau tahu bahwa aku pernah kecewakanmu, menghindarimu.
Tapi, aku tahu bahwa kau tahu aku tak pernah bisa jauh darimu.
Aku mencintaimu, Lia.

Bukankah kita pernah sepakat.
Bahwa mencintai itu mulai dari menerima hal-hal yang menyebalkan.
Bahwa mencintai itu mengerti walaupun hati kesal.
Dan sisanya, hal-hal menyenangkan, pengertian, pemahaman, hanya bonus.

Ah, bersamamu aku mengerti.
Terimakasih, Lia.


Copas dari blog keren banget: http://dewimuliyati-daniera.blogspot.com/2014/01/terimakasih-lia.html#ixzz2qjwSgJPU

Jangan Bersedih, Lia


Tidak semua yang katakan mengerti itu benar-benar memahamimu, Lia.
Tidak semua yang mendengar itu benar-benar menyimak, Lia.
Tidak semua, sungguh tidak semua.

Tapi satu hal yang harus kau ingat, Lia. 
Aku, di sini selalu akan menjadi orang yang berusaha paling memahami dan menyimakmu, Lia.
Tak peduli apapun yang mereka katakan padaku. Aku mencintaimu dengan hatiku, dan kamu tahu itu, Lia.

Saat rasanya dunia akan runtuh, jangan lupa bahwa masih ada aku di sini, masih ada kamu di hatiku, Lia. 

Kita yang tak perlu bertemu untuk dapat saling berjumpa.
Kita yang tak perlu bicara untuk dapat saling mendengar.
Kita yang tak perlu cahaya untuk dapat saling melihat.

Kamu tahu?
Karena perjumpaan itu ada dalam rasa kita.
Karena ucapan itu terhubung dalam benak kita.
Karena cahaya itu ada di hati kita. Ah, rasanya cahaya itu mungkin dari hatimu, namun karena begitu kuatnya, cahayanya juga terangi hatiku. Terimakasih, Lia.

Apapun luka yang kauperoleh, jangan bersedih, Lia. 


Copas dari Blog keren: http://dewimuliyati-daniera.blogspot.com/2013/12/jangan-bersedih-lia.html#ixzz2qjuz9Ec7

Translate