Senin, 06 April 2009

Mas Paul, Bukan Mister Paul

(Catatan tentang native speaker di kelas bilingual SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto)



Sabtu pagi tanggal 21 Maret 2009, di depan gedung SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 lokal utara, Ustadzah Emas (Waka Level 1) dan Ustadz Mashum (Waka Level 2) terlihat sedang menunggu seseorang. Siapakah gerangan tamu yang ditunggu-tunggu oleh mereka?. Jam sudah menunjukkan pukul 8, jam kedatangan yang dijanjikan oleh sang tamu, namun belum juga terlihat. Nomor HP sang tamu pun dipencet untuk memastikan posisinya, ternyata beliau “nyasar” ke SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02. Maklum tamu yang ditunggu-tunggu ini belum hapal kota Purwokerto dengan baik. Beliau yang melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor Tigernya ini lantas diantarkan oleh Ustadz SD 02 ke SD 01. Wajah-wajah yang menunggu penuh harap seketika langsung terlihat lega tatkala melihat seorang bule tinggi besar memasuki gerbang SD 01 dan langsung menyalami ustadz-ustadz yang berada di dekat pintu gerbang.
Ya…, tamu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh guru dan murid di level 1 dan 2 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 sejak dari seminggu sebelumnya adalah Mas Paul, “bule” asal Inggris yang menjadi native speaker di kelas bilingual. Mas Paul pun langsung diajak ke ruang kepala sekolah. Setelah berbincang-bincang dengan segenap manajemen. Mas Paul di antar untuk mengunjungi setiap kelas di level 1 dan 2. Di kelas kedatangan Mas Paul disambut gembira oleh semua murid dengan menyanyikan “Welcoming Song” yang sudah disiapkan sebelumnya. Selama kurang lebih 15-20 menit di tiap kelasnya. Mas Paul yang tidak mau dipanggil Mister atau Sir ini berhasil meyedot perhatian seluruh murid kelas 1 dan 2. Mas Paul bercerita mengenai kota asalnya di Wales, England dan juga kota kecil dimana ia tinggal beserta istri dan bayinya sekarang yaitu Sapuran, Wonosobo. Ia sangat interaktif dan komunikatif dengan murid, membuat murid pun menjadi sangat antusias untuk berkomunikasi dengan Mas Paul. Di semua kelas yang dimasuki murid berebut untuk bertanya. “What do you feel about Purwokerto?” Tanya Shifa dari kelas 2 Al Hazen kepada Mas Paul, salah satu dari sekian banyak pertanyaan. Mas Paul menjawab sangat suka kota Purwokerto karena udaranya segar dan makanannya enak, jawabnya, ternyata makanan favoritnya pastel. Wah bule doyan pastel juga to… Selain menerima banyak pertanyaan, Mas paul juga menerima banyak bunga dari murid-murid yang sangat suka sudah dikunjungi olehnya.
Selesai mengunjungi seluruh kelas, Mas Paul yang setiap kali ditanya “are you tired?” atau “need a break?” selalu menjawab “No, I’m ok” ini pun meluangkan waktu kunjungan ke SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 ini untuk berbincang-bincang langsung dengan seluruh guru dalam sesi Pembinaan Bahasa Inggris. Pembinaan Bahasa Inggris untuk guru SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 dimulai pada pukul 11.00 selama kurang lebih 30 menit. Perbincangan Mas Paul dengan guru-guru SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 sangat seru, semua guru sangat semangat berbincang-bincang dengannya. Kebanyakan topik pembicaraan dengan Mas Paul adalah seputar pendapatnya terhadap Islam. Latar belakang Mas Paul yang mualaf ini menarik minat para guru untuk berbincang lebih jauh. Namun ada juga yang menanyakan tentang kota tempat tinggalnya juga tentang keluarganya. Pria berusia 46 tahun ini sangat semangat bercerita tentang kota tempat tinggalnya dan keluarganya, terutama putri semata wayangnya Michell Tiani yang senantiasa disebutnya dengan “anakku putih”. Ustadz Agus Tradiyan, menutup perbincangan dengan mengajukan pertanyaan mengenai informasi sister school di kota asal Mas Paul, karena SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 adalah merupakan sekolah terbesar di Purwokerto dan juga persiapan menuju Sekolah Bertaraf internasional (SBI). Namun sayangnya Mas Paul harus kembali ke Wonosobo lagi, sehingga perbincangan yang semakin menghangat itu harus dihentikan. Akan tetapi Mas paul berjanji suatu saat nanti akan kembali mengunjungi SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01. Ustzad Agus Tardiyan, kepala SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01, menyerahkan oleh-oleh dan kenang-kenangan di akhir acara dan Mas Paul pun berpamitan kepada semuanya. Selamat jalan Mas paul…

Catatan penulis :
Salah satu hal yang menarik perhatian dan menggunggah rasa ingin tahu penulis terhadap Mas Paul adalah cara Mas paul mengucapkan beberapa kosakata seperti set up, introduction, pengucapan u nya tetap u seperti yang diucapkan dalam bahasa Indonesia bukan a sebagaimana kita biasa mengucapkan (set ap, introdaksyen). Ternyata eh ternyata, setelah dikonfirmasi langsung ke yang bersangkutan itu karena aksen. Di Inggris ada banyak aksen dalam mengucapkan Bahasa Inggris sebagaimana di Indonesia pun banyak terdapat aksen yang dipengaruhi oleh asal daerah. Ketika berbicara kepada kita (orang Indonesia) Mas Paul berusaha mengucapkan Bahasa Inggrisnya lebih pelan dan dengan yang bukan merupakan aksen asli beliau agar lebih bisa dimengerti. Mas Paul memberikan beberapa contoh aksen asli daerahnya, ternyata memang aneh, asing dan tidak familiar di telinga. Subhanalloh, bertambah lagi ilmu yang didapat. (imalia)

Baca juga artikel lainnya:
Video Pembelajaran Multimedia
Satu Lagi Dari SD Al Irsyad 01
Siapa Cepat Dia Dapat 
Bahasa Adalah Jendela Ilmu
Special for Women Only 
Getarkan Dunia Dengan Al Quran  
Habbitforming dengan Veltikultur 
Pilkada lagi Pilkada lagi 
Aku Bisa Menyembelih Ayam Sendiri 
Sung Serrrr... 
Ke Desa Ini Baru Beda 
Jaket, Jaket Apa Yang Bisa Dimakan?
Juara Lomba Cipta Puisi

Kunjungi website resmi SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto http://sdalirsyad01pwt.sch.id/

Translate